Yoghurt adalah sejenis minuman yang biasanya terbuat dari susu segar, susu kedelai, atau susu buatan lainnya. Namun, yoghurt juga dapat dibuat dari santan kelapa. Yoghurt santan kelapa berasal dari santan yang difermentasikan dengan memanfaatkan mikroorganisme tertentu. Produk ini memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi.
Fermentasi merupakan proses yang spesifik, maka jenis mikroorganisme, pH, dan bibit (starter) menjadi penentu hasil yang diperoleh. Semakin asam kadar bahan maka fermentasi akan berjalan lebih cepat.
Dalam proses fermentasi mikroorganisme yang sering digunakan adalah lactobacillus bulgaricus dan streptococus thermophilus. Perbandingan dari kedua mikroorganisme in akan mempengaruhi kecepatan fermentasi, dan diharapkan perbandingannya dapat menyebabkan tercapainya pH optimal, yaitu pH antara 4,2-4,4.
Proses pembuatan yoghurt santan kelapa memerlukan bahan dan alat sebagai berikut : santan kelapa 1 liter, susu skim 10% dari jumlah santan (0,1 liter), bibit (starter) campuran dari biakan lactobacillus bulgarius dan streptococus thermophilus dengan perbandingan 1:1, sebanyak 3% dari campuran santan dan susu skim (dapat diperoleh di balai pengolahan hasil ternak dan apotik). Alat-alat yang digunakan adalah : parutan, panci, pengaduk (blender/mixer), inkubator (ruangan yang bersih).
Proses pembuatan yoghurt dimulai dengan pemilihan buah kelapa yang bermutu baik. Kupas kulit dan tempurungnya, sehingga diperoleh daging buah yang bersih.
Parut daging buah kelapa, ambil santan sebanyak 1 liter, tampung dalam panci. Campurkan susu skim untuk meningkatkan kekentalan, aroma, keasaman dan protein. Aduk campuran bahan tersebut hingga merata. Sebaiknya menggunakan blender/mixer agar bahan tercampur rata.
Rebus bahan tersebut pada suhu 72 derajat celcius selama 15 menit. Setelah selesai merebus dinginkan bahan sampai suhu sekitar 43 derajat celcius, kemudian tambahkan starter.
Selanjutnya adonan diinkubasi (diperam) dalam inkubator selama 4-6 jam. Jika tidak ada inkubator, pemeraman juga dapat dilakukan dalam kamar atau ruangan yang bersih selama 12 jam.
Setelah pemeraman maka bahan tersebut telah menjadi yoghurt dan siap untuk dikonsumsi. Jika yoghurt akan disimpan, sebaiknya disimpan pada suhu 4-10 derajat celcius agar tahan lama.